Kamis, 30 September 2010

PRA KBM Instalasi WAN-NOC (Networking Operating Center)

Nama : Nur Annisa
Kelas : 3 TKJ A
No Absen : 23
Tanggal : 30 September 2010
Pemateri : Pa Yogas dan Pa Rudi


NOC (Network Operation Center )

Gambar 11.2: NOC yang dibangun dari batu bata laterite, diproduksi dan diletakkan oleh

pemuda di Kafanchan


Gambar 11.3: Omolayo Samuel, salah seorang staf Zittnet, tidak takut pada ketinggian di

menara 45m saat dia mengarahkan antenna yang terdapat di atap menara

Sebuah Pusat Operasi Jaringan baru dibentuk menjadi tempat sistem cadangan daya

dan fasilitas ruang server. NOC dirancang untuk menyediakan tempat aman dari debu, d

engan pendinginan dengan baik dari batere dan inverter. NOC dibangun menggunakan

metode alami dan dibuat dari bahan-bahan lokal yang tersedia.

Bangunan terdiri dari empat kamar: ruang penyimpanan batere, ruang server, ruang

kerja dan ruang untuk penyimpanan peralatan.

Ruang penyi

mpanan batere menyimpan tujuh puluh batere 200 Ah, serta lima

inverters (salah satu dari mereka dapat menghasilkan gelombang sinus murni), dua regulator

matahari, penstabil daya / stabilizer dan disconnect DC dan AC. Batere ditumpuk vertikal

pada struktur logam rak untuk pendinginan yang lebih baik.

Ruang server terdapat sebuah rak untuk server dan kipas angin. Ruangan tidak

memiliki jendela biasa, untuk menghindari debu dan panas. Ruang server dan ruang batere

menghadap selatan untuk meningkatkan pendinginan alam dan untuk membantu menjaga

kamar pada suhu yang sesuai.

Ruang server dan ruang batere membutuhkan pendingin biaya rendah / rendah energi

yang effektif karena mereka harus beroperasi 24x7. Untuk mencapai tujuan ini, teknik

pendinginan alam diperkenalkan pada disain NOC: fan kecil dan extractors dan dinding tebal

dari batu bata (lebar-nya double) di arah matahari terbenam.

Di sebelah selatan bangunan terletak 24 panel surya pada wilayah bebas bayangan

dengan atap logam. Atap dirancang dengan inklinasi 20 derajat untuk menempatkan panel

dan membatasi karat dan debu. Usaha tambahan dilakukan agar panel mudah dijangkau untuk

pembersihan dan pemeliharaan. Bagian atap diperkuat untuk membawa beban tambahan 150-

200 kg.

NOC gedung dibangun dari batu bata lumpur laterite yang di hasilkan secara lokal. Bahan

tersebut sangat murah karena sering digunakan dan berasal dari bagian atas lapisan tanah.

Batu bata diproduksi secara lokal dengan menggunakan tangan dan teknologi tekan yang

sederhana. NOC tersebut sangat unik dan satu-satunya di negara bagian Kaduna.

NOC (Network Operation Center ) adalah sebutan untuk orang yang bekerja

mengawasi Netwok. Profesi ini biasanya banyak dibutuhkan oleh ISP(Internet Service

Provider). Posisi NOC sangat vital didalam perusahaan,utamanya ISP, karena merupakan

ujung tombak perusahaan yang bersentuhan langsung dengan pelanggan.

Tugas dari NOC ( Network Operation Center ):

1. Menerima complain dari pelanggan, mulai dari tidak bisa akses internet, koneksi

internet putus-putus dsb.

2. Melakukan routing, memberikan rule firewall, shaping bandwith, dan hal-hal teknis

lainnya.


Sebuah jaringan pusat operasi (atau NOC, diucapkan "mengetuk") adalah satu atau lebih lokasi dari mana kendali dilakukan melalui komputer , televisi siaran , atau jaringan telekomunikasi .

Organisasi besar dapat beroperasi lebih dari satu NOC, baik untuk mengelola jaringan yang berbeda atau untuk menyediakan geografis redundansi dalam hal di satu tempat yang tidak tersedia atau offline.

NOC bertanggung jawab untuk memantau jaringan untuk alarm atau kondisi tertentu yang memerlukan perhatian khusus untuk menghindari dampak pada kinerja jaringan. Sebagai contoh, dalam telekomunikasi lingkungan, NOC bertanggung jawab untuk memantau atas kegagalan listrik, alarm jalur komunikasi (seperti kesalahan bit , framing kesalahan, kesalahan coding baris, dan sirkuit ke bawah) dan masalah kinerja lain yang dapat mempengaruhi jaringan. menganalisis masalah NOC, melakukan pemecahan masalah ,

berkomunikasi dengan teknisi situs dan NOC lainnya, dan masalah melacak melalui resolusi. Jika perlu, NOC meningkat masalah kepada personil yang tepat. Untuk kondisi parah yang tidak mungkin untuk mengantisipasi - seperti listrik atau kabel serat optik cut - NOC memiliki prosedur di tempat untuk segera menghubungi teknisi untuk memperbaiki masalah.



  • Pada siaran di televisi


NOC di fasilitas siaran televisi bertanggung jawab atas gambaran teknis dan

operasional dari semua layanan siaran jaringan, termasuk pemantauan, memperbaiki, dan pemecahan masalah sehari-hari.

Tugas yang termasuk dalam NOC siaran meliputi:

1. Serial Digital Video , ASI , multiplex dan data stream DVB pemantauan teknis

2. Jaringan

3. RF dan IF distribusi

4. video turnaround layanan Monitoring

5. Mengawasi, memantau dan memelihara jaringan telekomunikasi.

Panel surya yang digunakan adalah Suntech STP080S-12/Bb-1 dengan spesifikasi

berikut:

Tegangan sirkit terbuka (VOC) : 21,6V

Tegangan operasi optimal (VMP) : 17.2V

Arus hubung singkat (ISC) : 5A

Arus operasi optimum (IMP) : 4,65A

Maksimum daya di STC (PMAX ) : 80 W (Puncak)

Minimum 6 kWh/hari yang di alirkan ke NOC digunakan untuk memberikan daya

bagi peralatan berikut:

Alat

Jam/Hari

Unit

Daya (W)

Wh

Akses Point

24

3

15

1080

Low Power Server

24

4

10

960

Layar LCD

2

4

20

160

Laptop

10

2

75

1500

Lampu

8

4

15

480

VSAR Modem

24

1

60

1440

Total

5620

Jumlah estimasi konsumsi daya NOC adalah 5,6 kWh/hari yang kurang dari daya harian yang dihasilkan dari panel surya saat bulan terburuk.

Rabu, 29 September 2010

PRA KBM Diagnosa WAN-VLAN Trunking Protocol (VTP)

Nama : Nur Annisa
Kelas : 3 TKJ A
No Absen : 23
Tanggal : 29 September 2010
Pemateri : Pa Rudi dan Bu Netty

  • Pengertian
VTP adalah suatu metoda dalam hubungan jaringan LAN dengan ethernet untuk menyambungkan komunikasi dengan menggunakan informasi VLAN, khususnya ke VLAN. VLAN Trunking Protocol (VTP) merupakan fitur Layer 2 yang terdapat pada jajaran
switch Cisco Catalyst, yang sangat berguna terutama dalam lingkungan switch skala besar
yang meliputi beberapa Virtual Local Area Network (VLAN).
Di dalam artikel VLAN pada beberapa edisi sebelumnya, Anda telah melihat konsep VLAN dan juga VLAN tagging protocol seperti ISL. Jika Anda ingat kembali, tujuan mengonfigurasi VLAN tagging adalah agar traffic dari beberapa VLAN dapat melewati trunk link yang digunakan untuk menghubungkan antar-switch. Meskipun hal ini merupakan hal yang baik dalam lingkungan yang besar, VLAN tagging tidak melakukan apa-apa untuk mempermudah pengonfigurasian VLAN pada beberapa switch. Di sinilah VTP mengambil bagian.
VLAN merupakan suatu broadcast domain, sekumpulan port atau user yang kita kelompokkan. VLAN dapat mencakup beberapa switch, hal ini dapat dilakukan dengan mengonfigurasi VLAN pada bebarapa switch dan kemudian menghubungkan switch tersebut, dengan satu pasang port per VLAN.
Kelemahan cara ini adalah banyaknya port switch yang menghubungkan switch tersebut. Cara ini juga lebih manual, membutuhkan lebih banyak waktu, dan sulit untuk dikelola. Oleh karena itu, muncullah VLAN trunking yang bertujuan untuk menghubungkan switch dengan interlink (uplink) kecepatan tinggi, dan beberapa VLAN dapat berbagi satu kabel.
Trunk link tidak dibuat untuk satu VLAN tertentu. Satu, beberapa, atau semua VLAN aktif dapat dilewati antar-switch dengan mengguunakan satu trunk link. Adalah mungkin untuk menghubungkan dua switch dengan link fisik terpisah untuk setiap VLAN. Namun dengan semakin banyaknya VLAN yang dibuat, maka jumlah link dapat bertambah dengan cepat. Cara yang lebih efisien adalah dengan menggunakan trunking. Untuk membedakan kepemilikan traffic pada trunk link, switch harus mempunyai metode untuk mengidentifikasi frame setiap LAN.
  • Identifikasi Frame
Karena trunk link dapat digunakan untuk mentransmisi beberapa VLAN, switch harus mengidentifikasi frame setiap VLAN pada waktu mereka dikirim atau diterima melalui trunk link. Identifikasi frame atau tagging, memberi ID yang berbeda untuk setiap frame yang
melewati trunk link. ID ini dapat dianggap sebagai nomor VLAN atau “warna” VLAN, karena setiap VLAN yang digambar pada diagram jaringan mempunyai warna yang berbeda. Identifikasi frame VLAN dikembangkan untuk jaringan switch. Pada waktu setiap frame melewati trunk link, suatu pengenal ditambahkan dalam kepala frame. Pada waktu switch
yang dilalui menerima frame ini, mereka akan memeriksa pengenalnya untuk mengetahui milik siapa frame tersebut.

  • VTP Domain
Tujuan utama VTP adalah untuk menyediakan fasilitas sehingga switch Cisco dapat diatur sebagai sebagai suatu grup. Sebagai contoh, jika VTP dijalankan pada semua switch Cisco Anda, pembuatan VLAN baru pada satu switch akan menyebabkan VLAN tersebut tersedia pada semua switch yang terdapat VTP management domain yang sama. VTP management domain merupakan sekelompok switch yang berbagi informasi VTP. Suatu switch hanya dapat menjadi bagian dari satu VTP management domain, dan secara default tidak menjadi bagian dari VTP management domain manapun.
Dari sini dapat kita lihat mengapa VTP sangat menguntungkan. Bayangkanlah suatu lingkungan di mana administrator jaringan harus mengatur 20 switch atau lebih. Tanpa VTP, untuk membuat VLAN baru administrator harus melakukannya pada semuanya switch yang diperlukan secara individu. Namun dengan VTP, administrator dapat membuat VLAN tersebut sekali dan VTP secara otomatis akan menyebarkan (advertise) informasi tersebut ke semua switch yang berada di dalam domain yang sama. Keuntungan VTP yang utama adalah efisiensi yang diberikan dalam menambah dan menghapus VLAN dan juga dalam mengubah konfigurasi VLAN dalam lingkungan yang besar.
Secara umum, mengonfigurasi VTP pada switch Cisco Catalyst bukanlah pekerjaan yang sulit. Pada kenyataannya, begitu nama VTP management domain dibuat pada setiap switch, proses pertukaran informasi VTP antar-switch akan dilakukan secara otomatis dan tidak memerlukan konfigurasi lebih lanjut atau pengaturan setiap hari. Namun, untuk mendapatkan gambaran lengkap bagaimana VTP bekerja dalam suatu VTP domain, pertama Anda harus mengetahui mode VTP.
  • Mode VTP
Jika Anda ingin membuat switch menjadi bagian dari suatu VTP management domain, setiap switch harus dikonfigurasi dalam satu dari tiga mode VTP yang dapat digunakan. Mode VTP yang digunakan pada switch akan menentukan bagaimana switch berinteraksi dengan switch VTP lainnya dalam management domain tersebut. Mode VTP yang dapat digunakan pada switch Cisco adalah mode server, mode client, dan mode transparent. Mode server—VTP server mempunyai kontrol penuh atas pembuatan VLAN atau pengubahan domain mereka. Semua informasi VTP disebarkan ke switch lainnya yang terdapat dalam domain tersebut, sementara semua informasi VTP yang diterima disinkronisasikan dengan switch lain. Secara default, switch berada dalam mode VTP server. Perlu dicatat bahwa setiap VTP domain paling sedikit harus mempunya satu server sehingga VLAN dapat dibuat, dimodifikasi, atau dihapus, dan juga agar informasi VLAN dapat disebarkan.
Mode client—VTP client tidak memperbolehkan administrator untuk membuat, mengubah, atau menghapus VLAN manapun. Pada waktu menggunakan mode client mereka mendengarkan penyebaran VTP dari switch yang lain dan kemudian memodifkasi konfigurasi VLAN mereka. Oleh karena itu, ini merupakan mode mendengar yang pasif. Informasi VTP yang diterima diteruskan ke switch tetangganya dalam domain tersebut.
Mode transparent—switch dalam mode transparent tidak berpartisipasi dalam VTP. Pada waktu dalam mode transparent, switch tidak menyebarkan konfigurasi VLAN-nya sendiri,
dan switch tidak mensinkronisasi database VLAN-nya dengan advertisement yang diterima. Pada waktu VLAN ditambah, dihapus, atau diubah pada switch yang berjalan dalam mode transparent, perubahan tersebut hanya bersifat lokal ke switch itu sendiri, dan tidak disebarkan ke swith lainnya dalam domain tersebut.
Berdasarkan peran masing-masing mode VTP, maka sekarang kita dapat mengetahui penggunaannya. Sebagai contoh, jika mempunyai 15 switch Cisco pada jaringan, Anda dapat mengonfigurasi mereka dalam VTP domain yang sama. Walaupun setiap switch secara teori dapat berada dalam mode default (mode server), akan lebih mudah jika hanya satu switch saja yang dalam mode itu dan kemudian mengonfigurasi sisanya dakan mode client.
Kemudian, ketika Anda ingin menambah, menghapus, atau mengubah VLAN, perubahan tersebut secara otomatis dapat disebarkan ke switch mode client. Jika Anda perlu suatu switch yang “standalone”, atau tidak ingin menyebarkan informasi VLAN, gunakan mode
transparent.
  • VTP Advertisement
Setiap switch yang tergabung dalam VTP menyebarkan VLAN, nomor revisi, dan parameter VLAN pada port trunk-nya untuk memberitahu switch yang lain dalam management domain. VTP advertisement dikirim sebagai frame multicast. Switch akan menangkap frame yang dikirim ke alamat multicast VTP dan memproses mereka.
Karena semua switch dalam management domain mempelajari perubahan konvigurasi VLAN yang baru, suatu VLAN hanya perlu dibuat dan dikonfigurasi pada satu VTP server di dalam domain tersebut.
Secara default, management domain diset ke non-secure advertisement tanpa password. Suatu password dapat ditambahkan untuk mengeset domain ke mode secure. Password tersebut harus dikonfigurasi pada setiap switch dalam domain sehingga semua switch yang bertukar informasi VTP akan menggunakan metode enkripsi yang sama.
VTP advertisement dimulai dengan nomor revisi konfigurasi 0 (nol). Pada waktu dilakukan perubahan, nomor revisi akan dinaikkan sebelum advertisement dikirim ke luar. Pada waktu switch menerima suatu advertisement yang nomor revisinya lebih tinggi dari yang tersimpan di dalam, advertisement tersebut akan menimpa setiap informasi VLAN yang tersimpan. Oleh karena itu, penting artinya untuk memaksa setiap jaringan baru yang ditambahkan dengan nomor revisi nol. Nomor revisi VTP disimpan dalam VRAM dan tidak berubah oleh siklus listrik switch.
  • VTP Pruning
Walaupun konfigurasi trunk link (menggunakan protokol seperti ISL) memungkinkan traffic dari beberapa VLAN melewati satu link, ini tidaklah selalu optimal. Sebagai contoh, misalkan ada tiga switch yang dihubungkan dengan dua trunk link, seperti yang ditunjukkan pada gambar. Dalam kasus ini, ketiga switch tergabung VLAN 1, tetapi hanya switch A dan switch B yang tergabung dalam VLAN 2. Semua traffic VLAN 2 akan tetap dilewatkan ke switch C, walaupun ia tidak tergabung dalam VLAN 2.
Pada waktu VTP Pruning digunakan dalam VTP management domain, traffic VLAN hanya akan dilewatkan ke switch jika diperlukan. Dalam kasus ini, penggunaan VTP Pruning akan memastikan traffic VLAN 2 tidak pernah dilewatkan ke switch-C sampai switch C benar-benar tergabung dalam VLAN 2.

  • Konfigurasi VTP
Untuk mengkonfigurasi IOS menjadi server VTP, jalankan perintah berikut:

SwitchA# vlan database
SwitchA(vlan)# vtp domain vtpdom
SwitchA(vlan)# vtp server
SwitchA(vlan)# exit

Untuk mengkonfigurasi klien VTP, jalankan perintah berikut:

SwitchB# vlan database
SwitchB(vlan)# vtp domain vtpdom
SwitchB(vlan)# vtp client
SwitchB(vlan)# exit

Untuk menonaktifkan VTP, dengan mengatur mode VTP transparan seperti:

SwitchC# vlan database
SwitchC(vlan)# vtp transparent
SwitchC(vlan)# exit

Untuk memantau pengoperasian VTP dan status, gunakan:

SwitchA# show vtp status
SwitchA# show vtp counters

  • Trunking VLAN dengan ISL and 802.1q
Jika menggunakan VLAN dalam jaringan yang mempunyai beberapa Switch yang saling berhubungan antar VLAN, maka dibutuhkan VLAN Trunk.
Switch memerlukan cara untuk mengidentifikasikan VLAN dari mana frame tersebut dikirim saat mengirim sebuah frame ke Switch lainnya. VLAN Trunking mengijinkan Switch memberikan tagging setiap frame yang dikirim antar switches sehingga switch penerima
mengetahui termasuk dari VLAN mana frame tersebut dikirim. Idenya bisa digambarkan pada gambar diagram berikut ini:

Beberapa VLAN yang mempunyai anggota lebih dari satu Switch dapat didukung dengan adanya VLAN Trunking.
Beberapa VLAN yang mempunyai anggota lebih dari satu Switch dapat didukung dengan adanya VLAN Trunking. Misal, saat Switch1 menerima sebuah broadcast dari sebuah piranti didalam VLAN1, ia perlu meneruskan broadcast ke SwitchB. Sebelum mengirim frame, SwitchA menambahkan sebuah header kepada frame Ethernet aslinya; heder baru tersebut mengandung informasi VLAN didalamnya. Saat SwitchB menerima frame tersebut, ia mengetahui dari headernya bahwa frame tersebut berasal dari piranti pada VLAN1, maka SwitchB mengetahui bahwa ia seharusnya meneruskan broadcast frame hanya kepada port2 pada VLAN1 saja dari Switch tersebut.
Switch Cisco mendukung dua VLAN trunking protocol yang berbeda, Inter-Switch Link (ISL) dan IEEE 802.1q. keduanya memberikan Trunking dasar, seperti dijelaskan pada gambar diatas. Akan tetapi pada dasarnya keduanya sangatlah berbeda.
  • Protocol VLAN Trunking:
  1. Ada dua protocol VLAN Trunking utama saat ini, yaitu IEEE 802.1q dan Cisco ISL. Pemilihan protocol VLAN Trunking normalnya berdasarkan piranti platform Hardware yang digunakan.
  2. IEEE 802.1q adalah standard protocol VLAN Trunking yang memberikan tagging internal kedalam frame Ethernet yang ada sekarang. Hal ini dilakukan dalam hardware dan juga meliputi kalkulasi ulang header checksumnya. Hal ini mengjinkan sebuah frame di tagging dengan VLAN dari mana datagram tersebut berasal dan menjamin bahwa frame dikirim kepada port didalam VLAN yang sama. Hal ini untuk menjaga kebocoran datagram antar VLAN yang berbeda.
  3. ISL (Inter Switch Link) memberikan suatu tagging external yang dikemas disekitar frame asalnya.
  4. Saat menghubungkan beberapa Switch lewat sebuah Trunk perlu dipastikan bahwa kedua Switch yang terhubung VLAN Trunking tersebut mempunyai protocol VLAN Trunling yang sama. Penggunaan negosiasi automatis dari protocol VLAN Trunking adalah tidak dianjurkan karena bisa terjadi kemungkinan salah konfigurasi.
  5. Untuk penerapan VLAN dengan Switch yang berskala besar sebuah protocol manajemen VLAN diperlukan misal VTP (VLAN Trunking Protocol). Protocol VTP memungkinkan VLAN didefinisikan sekali didalam suatu lokasi tunggal dan disinkronkan kepada Switch2 lainnya didalam administrative domain yang sama.
  6. Penerapan VLAN setidaknya dirancang dengan sangat bagus dan mudah dimanage. Dokumentasinya haruslah sangat rapi dan akurat dan dijaga selalu update agar membantu kegiatan support jaringan. Normalnya VLAN tidaklah dianjurkan untuk jaringan kecil (kurang dari 100 user pada satu lokasi), akan tetapi untuk business dengan skala menengah dan besar, VLAN adalah sangat mendatangkan keuntungan yang besar.
Selasa, 28 September 2010

Laporan Instalasi WAN-Praktek Noise


Nama : Nur Annisa
Kelas : 3 TKJ A
No Absen : 23
Tanggal : 29 September 2010
Pemateri : Pa Rudi dan Pa Yogas

  • Tujuan
1. Mengetahui konsep dari Noise
2. Melakukan konfigurasi Ad-hoc saat membangun konksi sendiri
3. Menganalisa Noise saat melakukan koneksi
4. mengetahui range signal yang baik sampai ke range signal yang kurang baik

  • Pendahuluan
Noise merupakan sinyal listrik yang tidak diinginkan. Tambahan sinyal yang tidak diinginkan ini dalam suatu proses komunikasi ini merupakan faktor pembatas utama dalam sistem komunikasi data. Bila noise terjadi dalam suatu sistem komunikasi maka sistem komunikasi akan mengalami gangguan. Gangguan yang terjadi dapat menyebabkan proses komunikasi terganggu atau bahkan dapat memutuskan proses komunikasi.
Berdasarkan sumbernya, noise bisa dibedakan menjadi dua katagori :
  1. Noise internal adalah noise yang dibangkitkan oleh komponen-komponen dalam sistem komunikasi.
  2. Noise eksternal Dihasilkan oleh sumber di luar sistem komunikasi. Ada dua macam noise eksternal yaitu noise buatan manusia (man-made noise) dan noise alami (ekstra terrestrial).
Noise dalam sistem komunikasi dapat dikelompokkan menjadi empat jenis yaitu:
a. Thermal Noise atau White Noise
b. Intermodulation Noise
c. Crosstalk
d. Impulse Noise

  • Alat dan bahan
1. 7 unit PC
2. 1 unit Laptop
3. USB Wireless
4. Access Point
5. Software Netstumbler (pada Windows)

  • Langkah kerja
1. Aktifkan Wireless pada laptop yang akan digunakan
2. Pasangkan USB Wireless pada masing-masing PC
3. Buka software Netstumbler
4. Lalu amati signal yang diterima dan berapa noise yang diterima

  • Hasil Kerja
  • Dari kelompok 8 ke kelompok 1

Pembuktian :
SNR
= Signal – Noise
= -32 – (-100)
= 68 dbm

Watt
= 68dbm + log 10
= 69 Watt

Berdasarkan hasil pratikum perhitungan diatas, maka sinyal diatas termasuk 29dbm ke atas atau bagus sekali (Out Standing)

  • Dari kelompok 8 ke kelompok 2

Pembuktian:
SNR
= Signal – Noise
= -54 – (-100)
= 46 dbm

Watt
= 46dbm + log 10
= 47 Watt

Berdasarkan hasil pratikum perhitungan diatas, maka sinyal diatas termasuk 29dbm ke atas atau bagus sekali (Out Standing)

  • Dari kelompok 8 ke kelompok 3

Pembuktian :
SNR
= Signal – Noise
= -54-(-100)
= 46 dbm

Watt
= 46 + log 10
= 47 Watt

Berdasarkan hasil pratikum perhitungan diatas, maka sinyal diatas termasuk 29dbm ke atas atau bagus sekali (Out Standing)

  • kelompok 8 ke kelompok 4

Pembuktian :
SNR
= Signal – Noise
=-66-(-100)
= 34 dbm

Watt
= 34 + log 10
= 35 Watt

Berdasarkan hasil pratikum perhitungan diatas, maka sinyal diatas termasuk 29dbm ke atas atau bagus sekali (Out Standing)

  • Dari kelompok 8 ke kelompok 5

Pembuktian :
SNR
= Signal – Noise
= -52 –(-100)
= 48 dbm

Watt
= 48 + log 10
= 49 Watt

Berdasarkan hasil pratikum perhitungan diatas, maka sinyal diatas termasuk 29dbm ke atas atau bagus sekali (Out Standing)

  • Dari kelompok 8 ke kelompok 6

Pembuktian :
SNR
= Signal – Noise
= -42 – (-100)
= 58 dbm

Watt
= 58 + log 10
= 59 Watt

Berdasarkan hasil pratikum perhitungan diatas, maka sinyal diatas termasuk 29dbm ke atas atau bagus sekali (Out Standing)

  • Kelompok 8 ke kelompok 7


Pembuktian :
SNR
= Signal – Noise
= -50 – (-100)
= 50 dbm

Watt
= 50 + log 10
= 51 Watt

Berdasarkan hasil pratikum perhitungan diatas, maka sinyal diatas termasuk 29dbm ke atas atau bagus sekali (Out Standing)

  • Mengapa semua sinyal yang didapat termasuk Out Standing ? Karena pratikum yang kami lakukan masih dalam area yang berdekatan sehingga noise yang diterima hanyalah sedikit.
  • Keterangan:
1) 29dbm ke atas atau bagus sekali (Out Standing)
2) 20dbm-28,9 dbm atau koneksi stabil (Excellent)
3) 11,0dbm-19,9dbm atau sinkronisasi sinyal ADSL berlangsung lancar (Good)
4) 07,0dbm-10,9dbm atau rentan terhadap variasi perubahan kondisi pada jaringan (Fair)
5) 0,0dbm-06,9dbm atau sinkronisasi sinyal gagal atau tidak lancar (Bad)

  • Kesimpulan
Jadi dengan melakukan praktek ini klita dapat mengetahui noise yang muncul dari proses pengkoneksian pada tiap-tiap PC yang dikoneksikan,dapat mengkonfigurasi ad-hoc, dan juga dapat mengetahui range signal antara signal yang baik dan signal yang kurang baik.
Senin, 27 September 2010

Laporan VLAN



Nama : Nur Annisa

Praktek VLAN Pada Packet Tracert

Tanggal : 2 Agustus 2010

Kelas : 3 TKJ A

Pemateri : Pa Rudi &

Bu Netty

No Absen : 23

Diagnosa WAN

1. Tujuan

· Dapat mempraktekkan konfigurasi VLAN pada Packet Tracert (simulator)

· Dapat mengetahui cara kerja VLAN

· Dapat mengimplementasikan teknologi VLAN

2. Pendahuluan

VLAN (Virtual Local Area Network) merupakan suatu model jaringan yang tidak terbatas pada lokasi fisik seperti LAN , hal ini mengakibatkan suatu network dapat dikonfigurasi secara virtual tanpa harus menuruti lokasi fisik peralatan. Penggunaan VLAN akan membuat pengaturan jaringan menjadi sangat fleksibel dimana dapat dibuat segmen yang bergantung pada organisasi atau departemen, tanpa bergantung pada lokasi workstation.

Dalam implementasinya sebuah VLAN dapat dikelompokkan kepada beberapa hal berikut :

· Nomor port atau interface pada switch

· Subnet IP (merupakan yang paling umum digunakan karena beberapa alasan)

· Alamat MAC pada remote host

3. Alat dan Bahan

1) 1 unit PC

2) Software Packet Tracert

4. Langkah Kerja

1) Buatlah sebuah topologi beserta rancangan (scenario) implementasinya



PC

PORT

IP Address

ID VLAN

PC1

Fa 0/1

172.16.16.3

61

PC2

Fa 0/2

172.16.16.4

61

PC3

Fa 0/4

172.16.16.5

62

PC4

Fa 0/3

172.16.16.6

62

PC5

Fa 0/6

172.16.16.7

63

PC6

Fa 0/7

172.16.16.8

63

Pada sebuah perusahaan memiliki divisi adminstrasi yang terdiri dari:

1. Administrasi keuangan, yang akan diimplementasikan kedalam VLAN 61 yang terdiri atas PC1 (172.16.16.3) dan PC2 (172.16.16.4)

2. Administrasi kepegawaian, yang akan diimplementasikan kedalam VLAN 62 yang terdiri atas PC3 (172.16.16.5) dan PC4 (172.16.16.6)

3. Administrasi produk, yang akan diimplementasikan kedalam VLAN 63 yang terdiri atas PC5 (172.16.16.7) dan PC6 (172.16.16.8)

Perusahaan ini ingin mengefisienkan alat, yaitu hanya menggunakan 1 switch untuk divisi administrasi, akan tetapi setiap bagian divisi administrasi tetap menjaga privasi dari masing-masing bagian, sehingga tidak akan bisa mengakses antara divisi yang satu dengan divisi yang lain.

2) Jalankan software Packet Tracert

3) Lalu pilih komponen apa saja yang akan digunakan dalam topologi tersebut (router, switch, end user, kabel)

4) Susunlah komponen tersebut seperti gambar topologi yang telah dirancang

5) Konfigurasikan IP pada tiap-tiap PC, seperti gambar dibawah ini:

PC 1:

PC 2:


PC 3:

PC 4:

PC 5:

PC 6:

6) Konfigurasikan VLAN pada masing-masing port di manageable switch, seperti gambar dibawah ini:

Ketikkan perintah “switchport access vlan 61” pada CLI seperti gambar di bawah ini:

Menu :

5. Hasil Kerja

Tes konfigurasi dengan perintah ping pada antar PC di satu area VLAN yang sama

a) Pengecekan konfigurasi dari PC1 ke PC2, dan akan muncul tampilan seperti gambar dibawah ini:

b) Pengecekan konfigurasi dari PC3 ke PC4, dan akan muncul tampilan seperti gambar dibawah ini:

c) Pengecekan konfigurasi dari PC5 ke PC6, dan akan muncul tampilan seperti gambar dibawah ini:

Tes konfigurasi dengan perintah ping pada antar PC di area VLAN yang berbeda

a) Pengecekan konfigurasi dari PC1 ke PC3 dan PC5, dan akan muncul tampilan seperti gambar dibawah ini:

b) Pengecekan konfigurasi dari PC3 ke PC1 dan PC5, dan akan muncul tampilan seperti gambar dibawah ini:

c) Pengecekan konfigurasi dari PC5 ke PC1 dan PC3, dan akan muncul tampilan seperti gambar dibawah ini:

6. Kesimpulan

Dari hasil pratikum Konfigurasi VLAN pada Packet Tracert yang telah kami laksanakan maka kami dapat mengimplementasikan topologi dam scenario yang dibuat, mengetahui bagaimana cara mengkonfigurasikan VLAN pada Packet Tracert dan mengetahui cara kerja atau konsep dari VLAN itu sendiri.



Nama : Nur Annisa

Praktek VLAN

Pada

D-LINK (CLI)

Tanggal : 23 Agustus 2010

Kelas : 3 TKJ A

Pemateri : Pa Rudi &

Bu Netty

No Absen : 23

Diagnosa WAN

1. Tujuan

· Dapat mempraktekkan konfigurasi VLAN pada D-LINK CLI (Fisik)

· Agar dapat mengetahui cara kerja VLAN

· Dapat mengimplementasikan teknologi VLAN

2. Pendahuluan

VLAN (Virtual Local Area Network) merupakan suatu model jaringan yang tidak terbatas pada lokasi fisik seperti LAN , hal ini mengakibatkan suatu network dapat dikonfigurasi secara virtual tanpa harus menuruti lokasi fisik peralatan. Penggunaan VLAN akan membuat pengaturan jaringan menjadi sangat fleksibel dimana dapat dibuat segmen yang bergantung pada organisasi atau departemen, tanpa bergantung pada lokasi workstation.

Dalam implementasinya sebuah VLAN dapat dikelompokkan kepada beberapa hal berikut :

· Nomor port atau interface pada switch

· Subnet IP (merupakan yang paling umum digunakan karena beberapa alasan)

· Alamat MAC pada remote host

3. Alat dan Bahan

1) 1 unit PC

2) 2 unit Laptop

3) 1 unit D-LINK

4) 2 Cable UTP

4. Langkah Kerja

1) Buatlah sebuah topologi beserta rancangan (scenario) implementasinya


PC

PORT

IP Address

ID VLAN

PC1

Fa 0/1

172.16.16.3

61

PC2

Fa 0/2

172.16.16.4

61

PC3

Fa 0/4

172.16.16.5

62

PC4

Fa 0/3

172.16.16.6

62

PC5

Fa 0/6

172.16.16.7

63

PC6

Fa 0/7

172.16.16.8

63

Pada sebuah perusahaan memiliki divisi adminstrasi yang terdiri dari:

1. Administrasi keuangan, yang akan diimplementasikan kedalam VLAN 61 yang terdiri atas PC1 (172.16.16.3) dan PC2 (172.16.16.4)

2. Administrasi kepegawaian, yang akan diimplementasikan kedalam VLAN 62 yang terdiri atas PC3 (172.16.16.5) dan PC4 (172.16.16.6)

3. Administrasi produk, yang akan diimplementasikan kedalam VLAN 63 yang terdiri atas PC5 (172.16.16.7) dan PC6 (172.16.16.8)

Perusahaan ini ingin mengefisienkan alat, yaitu hanya menggunakan 1 switch untuk divisi administrasi, akan tetapi setiap bagian divisi administrasi tetap menjaga privasi dari masing-masing bagian, sehingga tidak akan bisa mengakses antara divisi yang satu dengan divisi yang lain.

2) Klik Start, pilih All Programs, lalu pilih Accessories, pilih Communications dan pilih Hyper Terminal, maka akan muncul tampilan seperti dibawah ini:


3) Masukkan Name: kelompok 6 pada kolom yang tertera seperti tampilan dibawah ini lalu klik OK:

4) Pada Connect using pilih COM1 lalu klik OK maka akan muncul tampilan seperti ini:

5) Pada kolom COM1 Properties, isi kolom seperti gambar berikut:

6) Ketika muncul tampilan seperti gambar dibawah ini, tekan Enter tanpa mengisi UserName dan PassWord:

7) Ketikkan #config ipif System ipaddress 172.16.16.1/255.255.255.192 kemudian tekan Enter untuk mengganti IP Default ke IP yang diinginkan, seperti gambar dibawah ini:

8) Lalu ketikkan #create vlan 61, seperti gambar dibawah ini:

9) Ketikkan #config vlan 61 add tagged 1-2, seperti gambar dibawah ini:

10) Lalu ketikkan #create vlan 62, seperti gambar dibawah ini:

11) Ketikkan #config vlan 62 add tagged 3-4, seperti gambar dibawah ini:

12) Lalu ketikkan #create vlan 63, seperti gambar dibawah ini:

13) Ketikkan #config vlan 61 add tagged 6-7, seperti gambar dibawah ini:

14) Untuk melihat konfigurasi VLAN yang telah dibuat maka ketikkatn #show vlan, seperti gambar dibawah ini:

15) Setelah membuat VLAN, aktifkan VLAN dengan perintah seperti dibawah ini:

16) Ketikan #save lalu tekan enter , untuk menyimpan konfigurasi yang telah diberikan, seperti gambar dibawah ini:


17) Pasang Cable UTP ke salah satu port dan hubungkan ke Laptop untuk menguji konfigurasi yang telah dibuat

5. Hasil Kerja

v Sebelum dibagi VLAN

Tes konfigurasi dengan perintah ping pada antar PC

a) Pengecekan konfigurasi dari PC1 ke PC3, dan akan muncul tampilan seperti gambar dibawah ini:

b) Pengecekan konfigurasi dari PC1 ke PC5, dan akan muncul tampilan seperti gambar dibawah ini:

c) Pengecekan konfigurasi dari PC3 ke PC5, dan akan muncul tampilan seperti gambar dibawah ini:

Sesudah dibagi VLAN

Tes konfigurasi dengan perintah ping pada PC1

a. Pengecekan konfigurasi dari PC1 ke PC2 , (dalam satu area VLAN) dan akan muncul tampilan seperti gambar dibawah ini:


b. Pengecekan konfigurasi dari PC1 ke PC3 , (dalam area VLAN yang berbeda) dan akan muncul tampilan seperti gambar dibawah ini:

c. Pengecekan konfigurasi dari PC1 ke PC5 , (dalam area VLAN yang berbeda) dan akan muncul tampilan seperti gambar dibawah ini:

Tes konfigurasi dengan perintah ping pada PC3

a. Pengecekan konfigurasi dari PC3 ke PC4 , (dalam satu area VLAN) dan akan muncul tampilan seperti gambar dibawah ini:


b. Pengecekan konfigurasi dari PC3 ke PC1 , (dalam area VLAN yang berbeda) dan akan muncul tampilan seperti gambar dibawah ini:

c. Pengecekan konfigurasi dari PC3 ke PC5 , (dalam area VLAN yang berbeda) dan akan muncul tampilan seperti gambar dibawah ini:

Tes konfigurasi dengan perintah ping pada PC5

a. Pengecekan konfigurasi dari PC5 ke PC6 , (dalam satu area VLAN) dan akan muncul tampilan seperti gambar dibawah ini:


b. Pengecekan konfigurasi dari PC5 ke PC1 , (dalam area VLAN yang berbeda) dan akan muncul tampilan seperti gambar dibawah ini:

c. Pengecekan konfigurasi dari PC5 ke PC3 , (dalam area VLAN yang berbeda) dan akan muncul tampilan seperti gambar dibawah ini:

6. Kesimpulan

Dari hasil pratikum Konfigurasi VLAN pada D-LINK CLI yang telah kami laksanakan maka kami dapat mengimplementasikan topologi dam scenario yang dibuat, mengetahui bagaimana cara mengkonfigurasikan VLAN di D-LINK CLI dan mengetahui cara kerja atau konsep dari VLAN itu sendiri.



Nama : Nur Annisa

Praktek VLAN

Pada

Level One-Menu

Tanggal : 16 Agustus 2010

Kelas : 3 TKJ A

Pemateri : Pa Rudi &

Bu Netty

No Absen : 23

Diagnosa WAN

1. Tujuan

· Dapat mempraktekkan konfigurasi VLAN pada Level One-Menu (Fisik)

· Agar dapat mengetahui cara kerja VLAN

· Dapat mengimplementasikan teknologi VLAN

2. Pendahuluan

VLAN (Virtual Local Area Network) merupakan suatu model jaringan yang tidak terbatas pada lokasi fisik seperti LAN , hal ini mengakibatkan suatu network dapat dikonfigurasi secara virtual tanpa harus menuruti lokasi fisik peralatan. Penggunaan VLAN akan membuat pengaturan jaringan menjadi sangat fleksibel dimana dapat dibuat segmen yang bergantung pada organisasi atau departemen, tanpa bergantung pada lokasi workstation.

Dalam implementasinya sebuah VLAN dapat dikelompokkan kepada beberapa hal berikut :

· Nomor port atau interface pada switch

· Subnet IP (merupakan yang paling umum digunakan karena beberapa alasan)

· Alamat MAC pada remote host

3. Alat dan Bahan

1) 1 unit PC

2) 2 unit Laptop

3) 1 unit Level-One

4) 2 Cable UTP

4. Langkah Kerja

1) Buatlah sebuah topologi beserta rancangan (scenario) implementasinya

PC

PORT

IP Address

ID VLAN

PC1

Fa 0/1

172.16.16.3

61

PC2

Fa 0/2

172.16.16.4

61

PC3

Fa 0/4

172.16.16.5

62

PC4

Fa 0/3

172.16.16.6

62

PC5

Fa 0/6

172.16.16.7

63

PC6

Fa 0/7

172.16.16.8

63

Pada sebuah perusahaan memiliki divisi adminstrasi yang terdiri dari:

1. Administrasi keuangan, yang akan diimplementasikan kedalam VLAN 61 yang terdiri atas PC1 (172.16.16.3) dan PC2 (172.16.16.4)

2. Administrasi kepegawaian, yang akan diimplementasikan kedalam VLAN 62 yang terdiri atas PC3 (172.16.16.5) dan PC4 (172.16.16.6)

3. Administrasi produk, yang akan diimplementasikan kedalam VLAN 63 yang terdiri atas PC5 (172.16.16.7) dan PC6 (172.16.16.8)

Perusahaan ini ingin mengefisienkan alat, yaitu hanya menggunakan 1 switch untuk divisi administrasi, akan tetapi setiap bagian divisi administrasi tetap menjaga privasi dari masing-masing bagian, sehingga tidak akan bisa mengakses antara divisi yang satu dengan divisi yang lain.

2) Klik Start, pilih All Programs, lalu pilih Accessories, pilih Communications dan pilih Hyper Terminal, maka akan muncul tampilan seperti dibawah ini:


3) Masukkan Name: kelompok 6 pada kolom yang tertera seperti tampilan dibawah ini lalu klik OK:

4) Pada Connect using pilih COM1 lalu klik OK maka akan muncul tampilan seperti ini:

5) Pada kolom COM1 Properties, isi kolom seperti gambar berikut:

6) Masukkan Username : root dan Password : root, seperti gambar dibawah ini:


7) Pada Switch Main Menu, pilih Misc Operation lalu pilih IP Configuration untuk mengkonfigurasikan IP nya, seperti gambar dibawah ini:


8) Isilah menu tersebut seperti tampilan dibawah ini:


9) Pada Switch Main Menu pilih Port Status untuk melihat port mana saja yang digunakan, seperti gambar dibawah ini:

10) Pada Switch Main Menu, pilih VLAN Configuration, lalu pilih Add, pilih Edit, masukkan Group ID : [61 ] isi kan Port.01 dan Port.02 menjadi Member dengan mengklik SPACE, seperti gambar dibawah ini:


11) Pada Switch Main Menu, pilih VLAN Configuration, lalu pilih Add, pilih Edit, masukkan Group ID : [62 ] isi kan Port.03 dan Port.04 menjadi Member dengan mengklik SPACE, seperti gambar dibawah ini:


12) Pada Switch Main Menu, pilih VLAN Configuration, lalu pilih Add, pilih Edit, `masukkan Group ID : [63 ] isi kan Port.06 dan Port.07 menjadi Member dengan mengklik SPACE, seperti gambar dibawah ini:

13) Maka akan muncul VLAN Grop List yang tadi sudah kita tambahkan, seperti gambar dibawah ini:



14) Pasang Cable UTP ke salah satu port dan hubungkan ke Laptop untuk menguji konfigurasi yang telah dibuat

5. Hasil Kerja

Apabila Cable UTP telah berhasil terpasang maka untuk meyakinkan bahwa Cable tersebut terpasang dan terkoneksi dengan baik, kita dapat melihatnya di menu Port Status, maka akan muncul tampilan seperti gambar dibawah ini:

Tes konfigurasi dengan perintah ping pada antar PC

a) Pengecekan konfigurasi dari PC1 ke PC3, dan akan muncul tampilan seperti gambar dibawah ini:

Tes konfigurasi dengan perintah ping pada PC5

a. Pengecekan konfigurasi dari PC5 ke PC6 , (dalam satu area VLAN) dan akan muncul tampilan seperti gambar dibawah ini:


b. Pengecekan konfigurasi dari PC5 ke PC1 , (dalam area VLAN yang berbeda) dan akan muncul tampilan seperti gambar dibawah ini:

c. Pengecekan konfigurasi dari PC5 ke PC3 , (dalam area VLAN yang berbeda) dan akan muncul tampilan seperti gambar dibawah ini:


6. Kesimpulan

Dari hasil pratikum Konfigurasi VLAN pada Level One-Menu yang telah kami laksanakan maka kami dapat mengimplementasikan topologi dan scenario yang dibuat ,mengetahui bagaimana cara mengkonfigurasikan VLAN di Level One-Menu dan mengetahui cara kerja atau konsep dari VLAN itu sendiri.



Nama : Nur Annisa

Praktek VLAN

Pada

Level One-Web Based

Tanggal : 16 Agustus 2010

Kelas : 3 TKJ A

Pemateri : Pa Rudi &

Bu Netty

No Absen : 23

Diagnosa WAN

1. Tujuan

· Dapat mempraktekkan konfigurasi VLAN pada Level One-Web Based (Fisik)

· Agar dapat mengetahui cara kerja VLAN

· Dapat mengimplementasikan teknologi VLAN

2. Pendahuluan

VLAN (Virtual Local Area Network) merupakan suatu model jaringan yang tidak terbatas pada lokasi fisik seperti LAN , hal ini mengakibatkan suatu network dapat dikonfigurasi secara virtual tanpa harus menuruti lokasi fisik peralatan. Penggunaan VLAN akan membuat pengaturan jaringan menjadi sangat fleksibel dimana dapat dibuat segmen yang bergantung pada organisasi atau departemen, tanpa bergantung pada lokasi workstation.

Dalam implementasinya sebuah VLAN dapat dikelompokkan kepada beberapa hal berikut :

· Nomor port atau interface pada switch

· Subnet IP (merupakan yang paling umum digunakan karena beberapa alasan)

· Alamat MAC pada remote host

3. Alat dan Bahan

1) 1 unit PC

2) 2 unit Laptop

3) 1 unit Level-One

4) 2 Cable UTP

4. Langkah Kerja

1) Buatlah sebuah topologi beserta rancangan (scenario) implementasinya

PC

PORT

IP Address

ID VLAN

PC1

Fa 0/1

172.16.16.3

61

PC2

Fa 0/2

172.16.16.4

61

PC3

Fa 0/4

172.16.16.5

62

PC4

Fa 0/3

172.16.16.6

62

PC5

Fa 0/6

172.16.16.7

63

PC6

Fa 0/7

172.16.16.8

63

Pada sebuah perusahaan memiliki divisi adminstrasi yang terdiri dari:

1. Administrasi keuangan, yang akan diimplementasikan kedalam VLAN 61 yang terdiri atas PC1 (172.16.16.3) dan PC2 (172.16.16.4)

2. Administrasi kepegawaian, yang akan diimplementasikan kedalam VLAN 62 yang terdiri atas PC3 (172.16.16.5) dan PC4 (172.16.16.6)

3. Administrasi produk, yang akan diimplementasikan kedalam VLAN 63 yang terdiri atas PC5 (172.16.16.7) dan PC6 (172.16.16.8)

Perusahaan ini ingin mengefisienkan alat, yaitu hanya menggunakan 1 switch untuk divisi administrasi, akan tetapi setiap bagian divisi administrasi tetap menjaga privasi dari masing-masing bagian, sehingga tidak akan bisa mengakses antara divisi yang satu dengan divisi yang lain.

2) Masukkan Username: root dan Password: root pada kolom yang tertera seperti tampilan dibawah ini lalu klik Login:


3) Pada Web Based Main Menu, pilih Misc Operation lalu pilih IP Configuration untuk mengkonfigurasikan IP nya, Isilah menu tersebut seperti tampilan dibawah ini:

4) Pada Web Based Main Menu pilih VLAN Configuration untuk menentukan mode port mana yang akan digunakan dan untuk menambahkan VLAN Group nya dengan mengklik AddNew, seperti gambar dibawah ini:



5) Pada Edit a PortBased VLAN Group, masukkan Group ID : 61 pilih Port.01 dan Port.02 menjadi Member, lalu klik Apply seperti gambar dibawah ini:

6) Pada Edit a PortBased VLAN Group, masukkan Group ID : 62 pilih Port.03 dan Port.04 menjadi Member, lalu klik Apply seperti gambar dibawah ini:

7) Pada Edit a PortBased VLAN Group, masukkan Group ID : 63 pilih Port.06 dan Port.07 menjadi Member, lalu klik Apply seperti gambar dibawah ini:


8) Maka akan muncul VLAN Grop List yang sudah kita tambahkan, seperti gambar dibawah ini:

9) Pasang Cable UTP ke salah satu port dan hubungkan ke Laptop untuk menguji konfigurasi yang telah dibuat

5. Hasil Kerja

Sebelum dibagi VLAN

Tes konfigurasi dengan perintah ping pada antar PC

a) Pengecekan konfigurasi dari PC1 ke PC3, dan akan muncul tampilan seperti gambar dibawah ini:

b) Pengecekan konfigurasi dari PC1 ke PC5, dan akan muncul tampilan seperti gambar dibawah ini:

c) Pengecekan konfigurasi dari PC3 ke PC5, dan akan muncul tampilan seperti gambar dibawah ini:

Sesudah dibagi VLAN

Tes konfigurasi dengan perintah ping pada PC1

a. Pengecekan konfigurasi dari PC1 ke PC2 , (dalam satu area VLAN) dan akan muncul tampilan seperti gambar dibawah ini:


b. Pengecekan konfigurasi dari PC1 ke PC3 , (dalam area VLAN yang berbeda) dan akan muncul tampilan seperti gambar dibawah ini:

c. Pengecekan konfigurasi dari PC1 ke PC5 , (dalam area VLAN yang berbeda) dan akan muncul tampilan seperti gambar dibawah ini:

Tes konfigurasi dengan perintah ping pada PC3

a. Pengecekan konfigurasi dari PC3 ke PC4 , (dalam satu area VLAN) dan akan muncul tampilan seperti gambar dibawah ini:


b. Pengecekan konfigurasi dari PC3 ke PC1 , (dalam area VLAN yang berbeda) dan akan muncul tampilan seperti gambar dibawah ini:

c. Pengecekan konfigurasi dari PC3 ke PC5 , (dalam area VLAN yang berbeda) dan akan muncul tampilan seperti gambar dibawah ini:

Tes konfigurasi dengan perintah ping pada PC5

a. Pengecekan konfigurasi dari PC5 ke PC6 , (dalam satu area VLAN) dan akan muncul tampilan seperti gambar dibawah ini:


b. Pengecekan konfigurasi dari PC5 ke PC1 , (dalam area VLAN yang berbeda) dan akan muncul tampilan seperti gambar dibawah ini:

c. Pengecekan konfigurasi dari PC5 ke PC3 , (dalam area VLAN yang berbeda) dan akan muncul tampilan seperti gambar dibawah ini:

16. Kesimpulan

Dari hasil pratikum Konfigurasi VLAN pada Level One-Web Based yang telah kami laksanakan maka kami dapat mengimplementasikan topologi dan scenario yang dibuat, mengetahui bagaimana cara mengkonfigurasikan VLAN di Level One-Web Based dan mengetahui cara kerja atau konsep dari VLAN itu sendiri.

About Me

Foto Saya
Nur Annisa
Cimahi, Jawa Barat, Indonesia
Computer & Networking A '06 SMKN 1 Cimahi '08, D1 ITB STEI-TKJ '11               y!m : nuy.nurannisa                                    twitter : @nuynaynuy                                                            Let's join and share :)
Lihat profil lengkapku

Blog Archive

Popular Posts

Visit My Facebook

Follower

Diberdayakan oleh Blogger.