Minggu, 21 November 2010


Nama : Nur Annisa

PRA KBM

Topologi dan Teknologi WAN

Tanggal : 21 November 2010

Kelas : 3 TKJ A

Pemateri : Pak Rudi

Bu Netty

No Absen : 23

DIAGNOSA WAN

· Pengertian WAN (Wide Area Network)

Wide Area Network (WAN) adalah suatu jaringan yang digunakan untuk membuat interkoneksi antar jaringan local yang secara fisik mencakup wilayah geografis luas seperti provinsi, pulau, negara, benua atau seluruh dunia(50 Km).Contohnya jaringan telekomunikasi nasional,telekomunikasi seluler d

an televisi nasional.

WAN (Wide Area Network) juga merupakan kumpulan dari LAN atau Workgroup yang dihubungkan dengan menggunakan alat komunikasi modem dan jaringan Internet. Dengan sistem jaringan ini, pertukaran data antar jaringan local yang satu dengan jaringan local yang lain dapat dilakukan dengan cepat serta dengan biaya yang relatif murah. Sistem jaringan ini dapat menggunakan jaringan Internet yang sudah ada.

Sebuah WAN beroperasi pada layer fisik dan layer data link dari OSI layer. WAN menghubungkan LAN-LAN dalam suatu area geografik yang luas. WAN mampu melakukan pertukakaran paket data dan frame antara router dan switch.

· Fungsi WAN

ΓΌ Mengoperasikan jaringan area dengan batas geography yang sangat luas

ΓΌ Memungkinkan akses melalui interface serial yang beroperasi pada kecepatan yang rendah

ΓΌ Memberikan koneksi full-time (selalu ON) atau part-time (dial-on-demand)

ΓΌ Menghubungkan perangkat2 yang terpisah melewati area global yang luas.

· Karakteristik WAN

ΓΌ Menuju berbasis paket

ΓΌ Dari connectionless menuju connection oriented (virtual circuit)

ΓΌ Bitrate relatif rendah (~2 Mbps)

ΓΌ Jangkauan jauh (multi provider)

ΓΌ Diluar kendali user (termasuk QoS)

ΓΌ Teknologi jangka panjang (belum tentu akan diganti biarpun sudah ada teknologi baru yang lebih baik)

ΓΌ Terhubung ke peralatan yang tersebar ke area geografik yang luas

ΓΌ Menggunakan jalur layanan umum

ΓΌ Menggunakan koneksi serial untuk akses bandwidth di seluruh area geografik tersebut

· Connection oriented

Ada handshaking (pembukaan hubungan,pertukaran data,penutupan hubungan)

· Connectionless oriented

Data dikirim tanpa minta ijin terlebih dahulu

· Circuit switch

Disediakan jalur tertentu dan tetap selama berhubungan dan komunikasi dilaksanakan secara kontinu

· Packet switching

Tidak ada jalur yang tetap, komunikasi diskrit (per paket)

· Message switching

Informasi dikirim dalam bentuk pesan yang berukuran lebih besar dari paket data (misal email)

· Virtual Circuit

Selalu ada jalur, tetapi tidak tetap dan komunikasi bisa kontinu bisa diskrit

· Konsep WAN

WAN dibutuhkan untuk menghubungkan jaringan komputer cabang satu dengan jaringan komputer cabang lain untuk bertukar data, itulah konsep WAN. Jadi di sini peralatan untuk menghubungkan jaringan komputer itu tidak dengan menggunakan kabel fisik lagi tetapi dengan menggunakan media telekomunikasi seperti modem dan router.

1. Pada OSI Layer 1

Terdapat beberapa teknologi jaringan yang dapat mendukung penyampaian data secara jarak jauh antara lain:

§ Modem Analog

§ DSL

§ Internet Kabel

§ Optic

2. Pada OSI Layer 2

Pada layer 2 terdapat sebuah protokol yang dapat memungkinkan data dikirimkan pada beberapa media yang berbeda. Protokol yang sering dipakai antara lain:

§ PPP

§ HDLC

§ Frame Relay

§ ATM

3. Pada OSI Layer 3

Layer 3 merupakan inti dari peroutingan, disini terdapat alamat IP yang menentukan alamat logic suatu host, alamat tersebutlah yang digunakan untuk peroutingan. Protokol peroutingan yang sering digunakan adalah:

§ RIP

§ OSPF

§ IS-IS

§ BGP

4. Potokol Pendukung

Selain protokol yang terdapat pada masing-masing layer, terdapat pula protokol yang terletak diantara beberapa layer atau protokol pendukung protokol utama, contoh:

§ MPLS

§ TLDP

§ LDP

§ RSVP-TE

5. Service Pendukung

Service digunakan untuk mengatur user sehingga tidak saling merugikan atau bisa juga digunakan untuk billing penggunaan bandwith oleh user. Service juga bisa digunakan untuk membangun jaringan secara logical antar router atau dalam satu router. Nama untuk service biasanya tergantung oleh vendor yang membuat router seperti Alcatel, Cisco, dan Juniper.

§ Apipe

§ Cpipe

§ VPRN

§ VRRP

§ IES

§ SDP

6. Hirarki Konfigurasi

Jaringan WAN merupakan suatu jaringan yang sangat besar, atau bisa dibilang jaringan internet (hubungan antar jaringan). Namun jaringan tersebut bisa dipecah-pecah lagi kedalam jaringan yang lebih kecil yang mempunyai istilah tertentu yaitu:

Urut dari yang paling besar:

Internet -> Autonomous System (AS) -> IGP -> VLAN -> Host (user)

· Keuntungan Jaringan WAN

1) Server kantor pusat dapat berfungsi sebagai bank data dari kantor cabang

2) Dokumen/File yang biasanya dikirimkan melalui fax ataupun paket pos, dapat dikirim melalui E-mail dan Transfer file dari/ke kantor pusat dan kantor cabang dengan biaya yang relatif murah dan dalam jangka waktu yang sangat cepat

3) Pooling Data dan Updating Data antar kantor dapat dilakukan setiap hari pada waktu yang ditentukan

4) Komunikasi antar kantor dapat menggunakan E-Mail & Chat

· Protokol WAN

  • Protocol HDLC ( High Level Data Link Control), merupakan suatu protocol WAN yang bekerja pada data link layer dimana HDLC protocol untuk menetapkan metode enkapsulasi packet data pada synchronous Serial. HDLC keluaran ISO memiliki kelemahan yakni masih bersifat Singel protocol yang berarti hanya untuk komunikasi pada satu protocol, sedangkan untuk HDLC keluaran CISCO multiprotocol dimana dapat melakukan komunikasi data dengan banyak protocol ( misal IP, IPX dsb) dan protocol yang terdapat pada layer tiga secara simultan.
  • PPP menyediakan koneksi router-to-router dan host-to-network melalui circuit sinkron dan asinkron. PPP dirancang bisa bekerja dengan beragam protokol-protokol network layer, seperti IP. PPP juga memiliki mekanisme keamanan built-in yaitu Password Authentication Protocol (PAP) dan Channel Handshake Authentication Protocol (CHAP). PPP protocol pada data link yang dapat digunakan untuk komunikasi Asynchronous Serial maupun Synchronous Serial. PPP dapat melakukan authentikasi dan bersifat multiprotocol. Protocol ini merupakan pengembangan dari protocol SLIP ( Serial Line Inteface Protocol ) yaitu suatu protocol standart yang menggunakan protocol TCP/IP.
  • SLIP merupakan sebuah standar protokol untuk koneksi serial point-to-point menggunakan TCP/IP. SLIP sudah digantikan oleh PPP.
  • X.25 Protocol merupakan protocol standard yang mendefinisikan hubungan antara sebuah terminal dengan jaringan Packet Switching. Untuk protocol ini dibuat untuk komunikasi data secara analog yang berarti proses pengiriman data harus mengikuti algoritma – algoritma yang ada pada Protocol X.25. Protocol ini melakukan suatu koneksi dengan membuat suatu Circuit Virtual dimana suatu jalur khusus pada jaringan public yang dipakai untuk komunikasi data antar protocol X.25
  • Frame Relay protocol untuk pengiriman data pada jaringan public. Sama hal nya dengan protocol x.25, Frame Relay juga memakai Circuit Virtual sebagai jalur komunikasi data khusus akan tetapi frame Relay masih lebih baik dari X.25 dengan berbagai kelengkapan yang ada pada Protocol Frame Relay. Encapsulasi packet pada Frame Relay menggunakan identitas koneksi yang disebut sebagai DLCI ( Data Link Connection Identifier ) yang mana pembuatan jalur Virtual Circuit akan ditandai dengan DLCI untuk koneksi antara komputer pelanggan dengan Switch atau router sebagai node Frame relay.
  • ATM adalah standar internasional untuk cell relay yang dapat membawa bermacam jenis layanan (voice, video, data) dalam cell-cell berukuran tetap. ATM merupakan teknologi cell-switched yang menggunakan cell-cell berukuran tetap yang memungkinkan pemrosesan terjadi secara hardware sehingga mengurangi delay transit. ATM dirancang untuk memanfaatkan media transmisi kecepatan tinggi seperti T3, E3, dan SONET.
  • ISDN ( Integrated Services Digital Network ) suatu layanan digital yang berjalan melalui jaringan telepon.ISDN juga protocol komunikasi data yang dapat membawa packet data baik dalam bentuk text, gambar, suara, video secara simultan.Protocol ISDN beroperasi pada bagian physical, data link, dan network.

· Teknologi WAN


Diagram jaringan WAN dan piranti pendukungnya

ΓΌ DTE (Data terminal equipment) adalah suatu piranti disisi link jaringan WAN yang berada pada sisi pelanggan (biasanya gedung / rumah pelanggan) yang mengirim dan menerima data. DTE (biasanya berupa router jaringan atau bisa saja berupa komputer atau multiplexer) adalah merupakan tanda marka antara jaringan WAN dan jaringan LAN. DTE ini merupakan piranti yang akan berkomunikasi dengan piranti DCE disisi ujung lainnya.

ΓΌ Demarc atau titik demarkasi adalah titik yang merupakan interface jaringan dimana kabel perusahaan telpon terhubung dengan rumah pelanggan.

ΓΌ Local Loops adalah perpanjangan kabel line telpon dari Demarc menuju kantor pusat Telco yang mana pemeliharaannya difihak Telco, bukan tanggung jawab pelanggan. Kabel ini bisa berupa kabel UTP, fiber optic atau gabungan keduanya dan juga media lainnya.

ΓΌ DCE (data circuit terminating equipment) adalah suatu piranti (biasanya berupa router disisi ISP) yang berkomunikasi dengan DTE dan juga WAN Cloud. DCE ini merupakan piranti yang memasok clocking (denyut sinyal sinkronisasi) kepada piranti DTE. Sebuah modem atau CSU/DSU disisi pelanggan bisa diklasifikasikan sebagai DCE. DTE dan DCE bisa saja beupa piranti yang serupa / router akan tetapi mempunyai peran dan fungsi yang berbeda.

ΓΌ WAN cloud, merupakan hirarchi Trunk, Switches, dan CO (central office) yang membentuk jaringan telephone lines. Struktur fisik bisa bervariasi, dan jaringan-2 yang berbeda dengan titik koneksi bersama bisa saja saling overlap, makanya direpresentasikan dalam bentuk WAN cloud. Sisi pentingnya adalah bahwa data masuk melalui jaringan telpon, menjelajah sepanjang line telpon, dan tiba pada tepat pada alamat tujuannya.

ΓΌ PSE (packet switching exchange) adalah suatu Switch pada jaringan carrier packet switched. PSE-2 ini merupakan titik-titik penghubung dengan WAN cloud.

Paket messages menjelajah dari titik ke titik yang berbeda tergantung pada koneksi fisik dan protocol yang digunakan. Yang secara pokok ada tiga macam berikut ini:

1. Koneksi Dedicated

2. Jaringan Circuit-switched

3. Jaringan Packet-switched

Jenis Jaringan WAN dedicated dan switched mempunyai suatu koneksi yang selalu tersedia kepada jaringan, akan tetapi untuk jenis circuit switched perlu melakukan suatu pembentukan koneksi via semacam mekanisme dial-up antar kedua piranti yang mau berkomunikasi. Dalam suatu konfigurasi dial-on-demand routing (DDR) – router secara automatis membuka koneksi jika ada data yang akan ditrasnmisikan (tentunya sesuai dengan access-list rule), dan akan menutup sendiri jika line dalam keadaan idle selama durasi tertentu yang disetel dalam konfigurasinya.

· Implementasi WAN

ΓΌ Beroperasi pada area geografik yang sangat luas

ΓΌ Mampu memberikan koneksi serial dengan biaya murah dan kecepatan rendah atau biaya mahal dan kecepatan tinggi misalnya lewat jalur ATM atau fiber optik

ΓΌ Mampu menyediakan koneksi full-time dan part-time

Data Link Layer WAN

Protocol WAN pada layer Data Link menjelaskan bagaimana frame dibawah antar system melalui jalur tunggal. Protocol2 ini didesign untuk beroperasi melalui koneksi dedicated Point-to-Point, multi-point, dan juga layanan akses multi-Switched seperti Frame relay. WAN juga mendefenisikan standards WAN yang umumnya menjelaskan metoda2 pengiriman layer physical dan juga kebutuhan2 layer Data Link meliputi addressing dan encapsulation flow control.

Layer Physical WAN

Layer Physical WAN menjelaskan interface antar data terminal equipment (DTE) dan data circuit-terminating equipment (DCE). Umumnya DCE adalah penyedia layanan (ISP) dan DTE adalah perangkat terhubung. Dalam model ini, layanan2 yang ditawarkan kepada DTE disediakan melalui sebuah modem atau layanan channel service unit/data service unit (CSU/DSU).

Beberapa standard layer Physical menspesifikasikan interface berikut ini:

· EIA/TIA-232

· EIA/TIA-449

· V.24

· V.35

· X.21

· G.703

· EIA-530

Selasa, 16 November 2010

Diagnosa WAN-Laporan Implementasi VLAN, VTP, dan STP pada Topologi 9 Switch


Nama : Nur Annisa

Implementasi VLAN, VTP, dan STP pada

Topologi 9 Switch

Tanggal : 17 November 2010

Kelas : 3 TKJ A

Pemateri : Pak Rudi

Bu Netty

No Absen : 23

DIAGNOSA WAN

1. Tujuan

· Melakukan perencanaan pembentukan VLAN (Virtual Local Area Network), VTP (Virtual Trunking Protocol), dan STP (Spanning Tree Protocol) pada topologi 9 switch

· Melakukan konfigurasi pembentukan VLAN (Virtual Local Area Network), VTP (Virtual Trunking Protocol), dan STP (Spanning Tree Protocol) pada topologi 9 switch

· Dapat mengetahui cara kerja VLAN (Virtual Local Area Network), VTP (Virtual Trunking Protocol), dan STP (Spanning Tree Protocol)

2. Pendahuluan

VLAN (Virtual Local Area Network) merupakan suatu model jaringan yang tidak terbatas pada lokasi fisik seperti LAN , hal ini mengakibatkan suatu network dapat dikonfigurasi secara virtual tanpa harus menuruti lokasi fisik peralatan. Penggunaan VLAN akan membuat pengaturan jaringan menjadi sangat fleksibel dimana dapat dibuat segmen yang bergantung pada organisasi atau departemen, tanpa bergantung pada lokasi workstation. Dalam implementasinya sebuah VLAN dapat dikelompokkan kepada beberapa hal berikut :

· Nomor port atau interface pada switch

· Subnet IP (merupakan yang paling umum digunakan karena beberapa alasan)

· Alamat MAC pada remote host

Tujuan utama VTP adalah untuk menyediakan fasilitas sehingga switch dapat diatur sebagai sebagai suatu grup. Sebagai contoh, jika VTP dijalankan pada semua switch kita, pembuatan VLAN baru pada satu switch akan menyebabkan VLAN tersebut tersedia pada semua switch yang terdapat VTP management domain yang sama. VTP management domain merupakan sekelompok switch yang berbagi informasi VTP. Suatu switch hanya dapat menjadi bagian dari satu VTP management domain, dan secara default tidak menjadi bagian dari VTP management domain manapun.

Spanning Tree Protocol (STP) adalah link layer network protocol yang menjamin tidak adanya loop dalam topologi dari banyak bridge/switch dalam LAN. Dalam model OSI untuk jaringan komputer, STP ada di layer 2 OSI. Spanning tree memperbolehkan desain jaringan memiliki redundan (pengurangan) links untuk membuat jalur backup otomatis jika sebuah link aktif gagal bekerja, tanpa adanya bahaya dari loop pada bridge

Secara garis besar, Spanning Tree Protocol bekerja dengan cara :

· Menentukan root bridge

Root bridge dari spanning tree adalah bridge dengan bridge ID terkecil (terendah). Tiap bridge mempunyai unique identifier (ID) dan sebuah priority number yang bisa dikonfigurasi. Untuk membandingkan dua bridge ID, priority number yang pertama kali dibandingkan. Jika priority number antara kedua bridge tersebut sama, maka yang akan dibandingkan selanjutnya adalah MAC addresses.

· Menentukan least cost paths ke root bridge (penjaluran)

Spanning tree yang sudah dihitung mempunyai properti yaitu pesan dari semua alat yang terkoneksi ke root bridge dengan pengunjungan (traverse) dengan cost jalur terendah, yaitu path dari alat ke root memiliki cost terendah dari semua paths dari alat ke root.Cost of traversing sebuah path adalah jumlah dari cost-cost dari segmen yang ada dalam path. Beda teknologi mempunya default cost yang berbeda untuk segmen-segmen jaringan. Administrator dapat memodifikasi cost untuk pengunjungan segment jaringan yang dirasa penting.

· Non-aktifkan root path lainnya

Karena pada langkah diatas kita telah menentukan cost terendah untuk tiap path dari peralatan ke root bride, maka port yang aktif yang bukan root port diset menjadi blocked port. Kenapa di blok? Hal ini dilakukan untuk antisipasi jika root port tidak bisa bekerja dengan baik, maka port yang tadinya di blok akan di aktifkan dan kembali lagi untuk menentukan path baru.

3. Alat dan Bahan

· 1 unit PC

· Software Packet Tracer

4. Langkah Kerja

1) Berikut topologi 9 switch beserta rancangan (scenario) implementasinya

Pada topologi 9 switch ini , kami merencanakan agar PC U12 dengan PC U6 terbentuk menjadi sebuah VLAN, dengan ID VLAN 6. Kami menggunakan port-priority dari 128 sampai 96, sehingga antar PC dalam VLAN 6 dapat saling berkomunikasi dengan jalur sebagai berikut:

dari PC U12 - switch I - switch F - switch E - switch D - PC U6

2) Jalankan software Packet Tracert

3) Lalu pilih komponen apa saja yang akan digunakan dalam topologi tersebut (switch, end user, kabel)

4) Susunlah komponen tersebut seperti gambar topologi yang telah dirancang

5) Konfigurasikan IP pada tiap-tiap PC, seperti gambar dibawah ini:

PC U6 : 60.60.60.6 netmask : 255.255.255.0

PC U12: 60.60.60.7 netmask : 255.255.255.0

6) Konfigurasikan VLAN pada masing-masing port di manageable switch, Lalu pada Switch1 tambahkan VLAN dengan cara pilih Config, klik VLAN Database, isi VLAN Name: VLAN1 dan VLAN Number: 6, lalu klik Add. Ketikkan perintah “switchport access vlan 6” pada CLI. Konfigurasikan VTP pada Interface fa4/1. Ketikkan perintah “switchport mode trunk” pada CLI. Konfigurasikan STP pada masing-masing port di manageable switch. Ketikkan perintah seperti dibawah ini pada CLI.


Pada Switch2 tambahkan VLAN dengan cara pilih Config, klik VLAN Database, isi VLAN Name: VLAN1 dan VLAN Number: 6, lalu klik Add. Ketikkan perintah “switchport access vlan 6” pada CLI. Konfigurasikan VTP pada masing-masing port di manageable switch. Ketikkan perintah “switchport mode trunk” pada CLI. Konfigurasikan STP pada masing-masing port di manageable switch. Ketikkan perintah seperti dibawah ini pada CLI.


Konfigurasikan VLAN pada masing-masing port di manageable switch, Lalu pada Switch3 tambahkan VLAN dengan cara pilih Config, klik VLAN Database, isi VLAN Name: VLAN1 dan VLAN Number: 6, lalu klik Add. Ketikkan perintah “switchport access vlan 6” pada CLI. Konfigurasikan VTP pada masing-masing port di manageable switch. Ketikkan perintah “switchport mode trunk” pada CLI. Konfigurasikan STP pada masing-masing port di manageable switch. Ketikkan perintah seperti dibawah ini pada CLI.



Konfigurasikan VLAN pada masing-masing port di manageable switch, Lalu pada Switch4 tambahkan VLAN dengan cara pilih Config, klik VLAN Database, isi VLAN Name: VLAN1 dan VLAN Number: 6, lalu klik Add. Ketikkan perintah “switchport access vlan 6” pada CLI. Konfigurasikan VTP pada interface fa3/1. Ketikkan perintah “switchport mode trunk” pada CLI. Konfigurasikan STP pada masing-masing port di manageable switch. Ketikkan perintah seperti dibawah ini pada CLI.

5. Hasil Praktek

ΓΌ Tes konfigurasi dengan cara:

a) Klik Simulation Mode pada tombol kiri bawah Packet Tracert

b) Klik add Simple PDU (P) dengan symbol amplop, letakkan pada PC pengirim ke PC penerima

c) Klik Capture/Forward untuk mengetahui jalur amplop tadi

d) Jika amplop tersebut berjalan sesuai routenya, dari PC pengirim ke PC penerima dan kembali lagi ke PC pengirim maka dipastikan konfigurasi yang dibuat telah berhasil

e) Amplop yang telah berhasil dikonfigurasikan akan bertanda ceklis pada bagian PC pengirim dan akan ada status successful pada kolom kanan bawah, seperti gambar dibawah ini:


6. Kesimpulan

Dari hasil pratikum Konfigurasi VLAN, VTP, dan STP pada Packet Tracert yang telah kami laksanakan maka kami dapat Melakukan perencanaan pembentukan VLAN (Virtual Local Area Network), VTP (Virtual Trunking Protocol), dan STP (Spanning Tree Protocol)pada topologi 9 switch,dapat melakukan konfigurasi pembentukan VLAN (Virtual Local Area Network), VTP (Virtual Trunking Protocol), dan STP (Spanning Tree Protocol) pada topologi 9 switch, dan dapat mengetahui cara kerja dari VLAN (Virtual Local Area Network), VTP (Virtual Trunking Protocol), dan STP (Spanning Tree Protocol).

About Me

Foto Saya
Nur Annisa
Cimahi, Jawa Barat, Indonesia
Computer & Networking A '06 SMKN 1 Cimahi '08, D1 ITB STEI-TKJ '11               y!m : nuy.nurannisa                                    twitter : @nuynaynuy                                                            Let's join and share :)
Lihat profil lengkapku

Blog Archive

Popular Posts

Visit My Facebook

Follower

Diberdayakan oleh Blogger.