Kamis, 22 Juli 2010

DIAGNOSA WAN-PROTOCOL WAN

Protocol HDLC ( High Level Data Link Control)
Merupakan suatu protocol WAN yang bekerja pada data link layer dimana HDLC protocol untuk menetapkan metode enkapsulasi packet data pada synchronous Serial. HDLC keluaran ISO memiliki kelemahan yakni masih bersifat Singel protocol yang berarti hanya untuk komunikasi pada satu protocol, sedangkan untuk HDLC keluaran CISCO multiprotocol dimana dapat melakukan komunikasi data dengan banyak protocol ( misal IP, IPX dsb) dan protocol yang terdapat pada layer tiga secara simultan.

PPP
Menyediakan koneksi router-to-router dan host-to-network melalui circuit sinkron dan asinkron. PPP dirancang bisa bekerja dengan beragam protokol-protokol network layer, seperti IP. PPP juga memiliki mekanisme keamanan built-in yaitu Password Authentication Protocol (PAP) dan Channel Handshake Authentication Protocol (CHAP). PPP protocol pada data link yang dapat digunakan untuk komunikasi Asynchronous Serial maupun Synchronous Serial. PPP dapat melakukan authentikasi dan bersifat multiprotocol. Protocol ini merupakan pengembangan dari protocol SLIP ( Serial Line Inteface Protocol ) yaitu suatu protocol standart yang menggunakan protocol TCP/IP.
Point-to-Point Protocol (sering disingkat menjadi PPP) adalah sebuah protokol enkapsulasi paket jaringan yang banyak digunakan pada wide area network (WAN). Protokol ini merupakan standar industri yang berjalan pada lapisan data-link dan dikembangkan pada awal tahun 1990-an sebagai respons terhadap masalah-masalah yang terjadi pada protokol Serial Line Internet Protocol (SLIP), yang hanya mendukung pengalamatan IP statis kepada para kliennya. Dibandingkan dengan pendahulunya (SLIP), PPP jauh lebih baik, mengingat kerja protokol ini lebih cepat, menawarkan koreksi kesalahan, dan negosiasi sesi secara dinamis tanpa adanya intervensi dari pengguna. Selain itu, protokol ini juga mendukung banyak protokol-protokol jaringan secara simultan.

Cara Kerja PPP
Untuk membangun komunikasi melalui link point-to-point, yang berasal PPP pertama mengirim LCP frame untuk mengkonfigurasi dan (opsional) menguji data link. Setelah link telah ditetapkan dan fasilitas opsional telah dinegosiasikan diperlukan oleh LCP, yang berasal PPP mengirimkan frame NCP untuk memilih dan mengkonfigurasi protokol lapisan satu atau lebih jaringan. Ketika masing-masing lapisan protokol jaringan yang dipilih telah dikonfigurasi, paket-paket dari masing-masing protokol lapisan jaringan dapat dikirim melalui link. Link ini akan tetap dikonfigurasi untuk komunikasi sampai frame LCP atau NCP eksplisit menutup link, atau sampai terjadi suatu peristiwa eksternal (misalnya, timer tidak aktif berakhir atau campur tangan pengguna).

PPP Physic Layer
PPP mampu beroperasi di semua interface / DTE DCE. Satu-satunya syarat mutlak yang diberlakukan oleh PPP adalah penyediaan sirkuit dupleks, baik khusus atau diaktifkan, yang dapat beroperasi baik dalam mode bit-serial asinkron atau sinkron, transparan untuk layer frame PPP link. PPP tidak memaksakan pembatasan tentang laju transmisi selain yang dikenakan oleh antarmuka DTE tertentu / DCE digunakan.

SLIP
Merupakan sebuah standar protokol untuk koneksi serial point-to-point menggunakan TCP/IP. SLIP sudah digantikan oleh PPP.

X.25 Protocol
Merupakan protocol standard yang mendefinisikan hubungan antara sebuah terminal dengan jaringan Packet Switching. Untuk protocol ini dibuat untuk komunikasi data secara analog yang berarti proses pengiriman data harus mengikuti algoritma – algoritma yang ada pada Protocol X.25. Protocol ini melakukan suatu koneksi dengan membuat suatu Circuit Virtual dimana suatu jalur khusus pada jaringan public yang dipakai untuk komunikasi data antar protocol X.25. X.25 merupakan standar ITU-T yang mendefinisikan bagaimana koneksi antara DTE dan DCE dikelola untuk akses terminal remote dan komunikasi komputer dalam jaringan data publik. X.25 memilih LAPB, sebuah protokol lapisan data-link yang mengatur komunikasi antara DTE dan DCE, termasuk pembuatan frame dari paket-paket, pengurutan, dan pemeriksaan error. X.25 merupakan pendahulu Frame Relay.
Arsitektur Jaringan X.25

Jaringan X.25 mempunyai elemen-elemen:

  • Terminal (DTE)
  • Modem
  • X.25 Switch
  • Dan saluran penghubung antar switch
Model Protokol X.25

Protokol X.25 menempati lapis 2 dan 3 dari lapis OSI, dengan protokol lapis 2 : HDLC dan LAPB sedangkan lapis 3 menggunakan standar X.25 dan X.75

Kelemahan X.25
  • Connection oriented (untuk komunikasi berbasis paket dengan bitrate rendah, connection oriented kurang efisien dikarenakan waktu tersita untuk melakukan pembangunan hubungan padahal hanya dipakai sebentar saja).
  • Pengaturan datalink yang sangat ketat (kurang mendukung aplikasi realtime).
  • Sangat banyak variasi X.25 (setiap vendor komunikasi membuat versi custom masing-masin).
  • Bitrate tetap, padahal aplikasi data sekarang banyak yang bursty (penggunaan kanal kurang efisien).
Frame Relay Protocol
Untuk pengiriman data pada jaringan public. Sama hal nya dengan protocol x.25, Frame Relay juga memakai Circuit Virtual sebagai jalur komunikasi data khusus akan tetapi frame Relay masih lebih baik dari X.25 dengan berbagai kelengkapan yang ada pada Protocol Frame Relay. Encapsulasi packet pada Frame Relay menggunakan identitas koneksi yang disebut sebagai DLCI ( Data Link Connection Identifier ) yang mana pembuatan jalur Virtual Circuit akan ditandai dengan DLCI untuk koneksi antara komputer pelanggan dengan Switch atau router sebagai node Frame relay. Frame Relay merupakan protokol lapisan data-link switched standar industri yang dapat menangani beberapa virtual circuit. Frame Relay merupakan pengganti X.25 yang efisien dengan cara menghilangkan beberapa proses yang memakan banyak waktu (seperti koreksi error dan flow control) yang dipakai X.25 untuk mengkompensasi link komunikasi lama dan tidak handal.
• Dirancang untuk mengurangi kerumitan protokol X.25
• Pensinyalan kendali panggilan menggunakan kanal terpisah dari kanal data
• Multiplexing/switching dilakukan di lapis 2
• Tidak ada hop-ke-hop flow control dan error control
• Throughput jauh lebih tinggi dari X.25
• Koneksi (Committed rate & Exceeded rate) committed rate adalah besarnya bitrate yang
dijamin oleh provider, tapi frame relay membolehkan user untuk mengirim lebih besar saat
saluran memungkinkan
• Konsep paket berukuran kecil (cell). Cocok untuk aplikasi berbasis voice / video (aplikasi real
time)

Arsitektur Frame Relay
  • Frame Relay mempunyai 2 lapis: fisik dan data link (LAPF)
  • Inti LAPF: kendali datalink minimal
  • Kendali LAPF: fungsi tambahan data link atau lapis jaringan
ATM
Adalah standar internasional untuk cell relay yang dapat membawa bermacam jenis layanan (voice, video, data) dalam cell-cell berukuran tetap. ATM merupakan teknologi cell-switched yang menggunakan cell-cell berukuran tetap yang memungkinkan pemrosesan terjadi secara hardware sehingga mengurangi delay transit. ATM dirancang untuk memanfaatkan media transmisi kecepatan tinggi seperti T3, E3, dan SONET.
Asynchronous Transfer Mode
• Menerapkan konsep cell dan tetap (53B = 5B header + 48B payload)
• Memberikan kecepatan dan kepastian waktu pelayanan

Dirancang untuk melayani trafik data dan voice
• Connection oriented menggunakan virtual circuit untuk menggantikan fungsi circuit switch
yang dibutuhkan oleh trafik voice
• Rancangan ini menjadi bumerang ketika fakta trafik yang dominan menjadi trafik data

Bitrate Layanan ATM
  • ATM mendukung layanan
  • CBR: laju data konstan à trafik telepon dan sejenisnya
  • VBR: laju data berubah-ubah sesuai keperluan à trafik data umumnya
  • ABR: laju data akan mengikuti bandwitdh yang tersedia saat itu à trafik multimedia masa depan
Multi Protocol Label Switching
• Ingin menggantikan IP sebagai backbone network protocol
• Konsep meniru ATM, tapi dilakukan pada lapis 2
• Mendukung banyak protokol untuk dibawanya: IP, ATM, Frame Relay

Operasi MPLS
• Menggunakan router berkemampuan label switching
• Label menentukan aliran paket antara titik-titik ujung atau tujuan multicast
• Setiap aliran (forward equivalence class – FEC) mempunyai path tertentu melalui LSR yang
sudah ditentukan

ISDN (Integrated Services Digital Network)
Suatu layanan digital yang berjalan melalui jaringan telepon.ISDN juga protocol komunikasi data yang dapat membawa packet data baik dalam bentuk text, gambar, suara, video secara simultan.Protocol ISDN beroperasi pada bagian physical, data link, dan network.

komponen dan fungsi dalam konsep teknologi Jaringan WAN

1. DTE (Data terminal equipment)
Adalah suatu piranti disisi link jaringan WAN yang berada pada sisi pelanggan (biasanya gedung / rumah pelanggan) yang mengirim dan menerima data. DTE (biasanya berupa router jaringan atau bisa saja berupa komputer atau multiplexer) adalah merupakan tanda marka antara jaringan WAN dan jaringan LAN. DTE ini merupakan piranti yang akan berkomunikasi dengan piranti DCE disisi ujung lainnya.
2. Demarc atau titik demarkasi
Adalah titik yang merupakan interface jaringan dimana kabel perusahaan telpon terhubung dengan rumah pelanggan.
3. Local Loops
Aadalah perpanjangan kabel line telpon dari Demarc menuju kantor pusat Telco yang mana pemeliharaannya difihak Telco, bukan tanggung jawab pelanggan. Kabel ini bisa berupa kabel UTP, fiber optic atau gabungan keduanya dan juga media lainnya.
4. DCE (data circuit terminating equipment)
Adalah suatu piranti (biasanya berupa router disisi ISP) yang berkomunikasi dengan DTE dan juga WAN Cloud. DCE ini merupakan piranti yang memasok clocking (denyut sinyal sinkronisasi) kepada piranti DTE. Sebuah modem atau CSU/DSU disisi pelanggan bisa diklasifikasikan sebagai DCE. DTE dan DCE bisa saja beupa piranti yang serupa / router akan tetapi mempunyai peran dan fungsi yang berbeda.
5. WAN cloud
Merupakan hirarchi Trunk, Switches, dan CO (central office) yang membentuk jaringan telephone lines. Struktur fisik bisa bervariasi, dan jaringan-2 yang berbeda dengan titik koneksi bersama bisa saja saling overlap, makanya direpresentasikan dalam bentuk WAN cloud. Sisi pentingnya adalah bahwa data masuk melalui jaringan telpon, menjelajah sepanjang line telpon, dan tiba pada tepat pada alamat tujuannya.
6. PSE (packet switching exchange)
Adalah suatu Switch pada jaringan carrier packet switched. PSE-2 ini merupakan titik-titik penghubung dengan WAN cloud.

0 komentar:

About Me

Foto Saya
Nur Annisa
Cimahi, Jawa Barat, Indonesia
Computer & Networking A '06 SMKN 1 Cimahi '08, D1 ITB STEI-TKJ '11               y!m : nuy.nurannisa                                    twitter : @nuynaynuy                                                            Let's join and share :)
Lihat profil lengkapku

Blog Archive

Popular Posts

Visit My Facebook

Follower

Diberdayakan oleh Blogger.